Ø TROMBOSIT
Trombosit merupakan komponen tubuh kita yang mengalir
bersama dengan sel darah merah dan putih. Trombosit memiliki fungsi utama
membekukan darah sehingga tidak banyak darah yang terbuang percuma saat terjadi
pendarahan.
Rasio
plasma
keping darah normal berkisar antara 200.000-300.000 keping/mm³, nilai dibawah
rentang tersebut dapat menyebabkan pendarahan,
sedangkan nilai di atas rentang yang sama dapat meningkatkan risiko trombosis.
Trombosit memiliki bentuk yang tidak teratur, tidak berwarna, tidak berinti,
berukuran lebih kecil dari eritrosit
dan leukosit,
dan mudah pecah bila tersentuh benda kasar.
Fungsi lain dari trombosit :
ü trombosit berfungsi untuk mendorong respon daya tahan
tubuh. Dengan kata lain, trombosit juga berfungsi untuk memperkuat daya tahan
tubuh.Pada saat terjadi luka, maka trombosit berkumpul
pada luka dan membeku sehingga tertutup lukanya. Kemudian, trombosit tersebut
mengarahkan bakteri ke limpa. Selanjutnya, bakteri tersebut ‘dikepung’ oleh
sel-sel dendritik yang berfungsi sebagai sel daya tahan tubuh. Maka respon daya
tahan tubuh itulah yang menghabisi bakteri
Trombosit dan cairan atau plasma darah adalah istilah yang sangat erat
hubungannya dengan penyakit demam berdarah. Untuk menjalankan tugas dalam
pembekuan darah, tubuh kita memerlukan trombosit. Trombosit akan segera
menghentikan pendarahan jika tubuh kita mengalami luka atau pendarahan. Untuk
itu diperlukan trombosit yang banyak.
Tubuh memerlukan jumlah sel keping darah normal sekitar 150.000 hingga
350.00/mm3. Istilah trombositopenia diberikan bagi mereka yang memiliki jumlah
trombosit yang sedikit. Sementara kebalikannya adalah trombositosis.
Pada kasus demam berdarah, trombositopenia terjadi karena adanya
kerusakan sumsum tulang belakang yang disebabkan oleh virus dengue. Keadaan ini
diperparah karena trombosit yang ada digunakan untuk mengatasi pendarahan yang
sudah terjadi.
Sementara plasma darah adalah cairan pada darah yang mengandung ion
(elektrolit). Pada demam berdarah, plasma darah akan keluar dari pembuluh
darah. Akibatnya, cairan dan elektrolit yang terkandung di dalam plasma akan
dibawa keluar dari pembuluh darah yang mengakibatkan dehidrasi.
Trombosit
memiliki peran dalam sistem hemostasis, suatu mekanisme faali tubuh untuk
melindungi diri terhadap kemungkinan perdarahan atau kehilangan darah. Fungsi
utama trombosit adalah melindungi pembuluh darah terhadap kerusakan endotel
akibat trauma-trauma kecil yang terjadi sehari-hari dan mengawali penyembuhan
luka pada dinding pembuluh darah.
Mereka
membentuk sumbatan dengan dengan jalan adhesi ( perlekatan trombosit pada
jaringan sub-endotel pada pembuluh darah luka ) dan agregasi ( perlekatan antar
sel trombosit).
Orang-orang dengan kelainan trombosit, baik kualitatif maupun kuantitatif, sering mengalami perdarahan-perdarahan kecil di kulit dan permukaan mukosa yang disebut ptechiae, dan tidak dapat mengehentikan perdarahan akibat luka yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
Orang-orang dengan kelainan trombosit, baik kualitatif maupun kuantitatif, sering mengalami perdarahan-perdarahan kecil di kulit dan permukaan mukosa yang disebut ptechiae, dan tidak dapat mengehentikan perdarahan akibat luka yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
Agar dapat berfungsi dengan baik, trombosit harus memadai dalam kuantitas
(jumlah) dan kualitasnya. Pembentukan sumbat hemostatik akan berlangsung dengan
normal jika jumlah trombosit memadai dan kemampuan trombosit untuk beradhesi
dan beragregasi juga bagus.
Jumlah trombosit normal adalah 150.000 – 450.000 per
mmk darah. Dikatakan trombositopenia ringan apabila jumlah trombosit antara
100.000 – 150.000 per mmk darah. Apabila jumlah trombosit kurang dari 60.000
per mmk darah maka akan cenderung terjadi perdarahan. Jika jumlah trombosit di
atas 40.000 per mmk darah biasanya tidak terjadi perdarahan spontan, tetapi
dapat terjadi perdarahan setelah trauma. Jika terjadi perdarahan spontan
kemungkinan fungsi trombosit terganggu atau ada gangguan pembekuan darah. Bila
jumlah trombosit kurang dari 40.000 per mmk darah,
biasanya terjadi perdarahan spontan dan bila
jumlahnya kurang dari 10.000 per mmk darah perdarahan akan lebih berat. Dilihat
dari segi klinik, penurunan jumlah trombosit lebih memerlukan perhatian
daripada kenaikannya (trombositosis) karena adanya resiko perdarahan.
trims infonya
BalasHapusuntuk menjaga jumlah trombosit pada angka yang seharusnya, langkah apa saja yg harus di lakukan, apakah itu bisa dari segi makanan bernutrisi, atau malah sejenis obat?
BalasHapusApakah ada trombosit itu langsung turun jadi 0...dan kalo trombosit jadi 0 apa yg terjadi?
BalasHapus