Ø Hb
( Hemoglobin )
hemoglobin ( Hb )
menempati 25% volume, sementara kandungan lain seperti protein dan lipid,
termasuk kolesterol menempati sisa volume ( 5% ). fungsi Hb yang utama adalah
membawa oksigen dan karbokdioksida, Hb juga memerankan bagian penting dalam
pengaturan keseimbangan asam-basa dalam tubuh.
Molekul Hb adalah
protein gabungan denhan Bm kira-kira 64.500. dibentuk oleh dua komponen yang
bersama-sama membentuk satu subunit protein gabungan, yaitu satu pigmen yang
berisi besi disebut heme terikat pada satu molekul peptida yang disebut globin.
Molekul Hb dari eritrosit secara fungsi dibentuk dari bentuk subunit
tersebut. Dua subunit berisis satu molekul globin yang yang dipola sebagai satu
rantai alfa dan dua subunit lainnya berisi molekul globin yang dipola sebagai
suatu rantai beta.
Setiap molekul Hb fungsional berisi empat atom
besi dalam bentuk fero , dan Hb dapat bergabung dengan empat molekul oksigen.
Bila oksigen bergabung dengan empat atom besi pertama, gabungan oksigen
berikutnya dengan yiga ataom besi sisanya sangat dipertinggi. Dengan demikian,
karena darah melalui paru-paru, hemoglobin eritrosit memuat oksigen, yang
diangkut ke seluruh jaringan tubuh lain. Dalam jaringan tubuh, oksigen dilepas
untuk digunakan oleh sel-sel tubuh.
Kemampuan Hb untuk bergabung dengan oksigen dan sebaliknya merupakan gambaran bahwa molekul ini sangat luar biasa dan memberikan peran berarti bagi homeostatis. Kemampuan untuk mengikat dan melepas oksigen dipengaruhu oleh perubahan suhu, komposisi ion plasma, pH atau kadar CO2. Pengatur kemampuan mengikat oksigen Hb paling penting adalah ph dan tekanan parsial CO2. Cara- cara pengubahan pH dan pCO2 ( tekanan parsial CO2 ) mempengaruhi persen kelarutan Hb. Ph dan pCO2 berkaitan dengan kenyataan bahwa kadar CO2 bertambah, konsentrasi H+ juga bertambah.Perhatikan reaksi berikut :
Keterkaitan kerja pH dan pCO2 pada kemampuan mengikat oksigen terhadap Hb dikenal dengan efek Bohr.kalau kadar CO2 dan H2O naik, maka kemampuan Hb untuk mengikat oksigen turun. Dengan denikian, kalau eritrosit dengan muatan oksigennya samapai jaringan perifer, maka eritrosit akan menanggapi naiknya kadar CO2 yang telah dihasiklkan oleh metabolisme sel dengan melepaskan oksigen yang dibawanya. Karena tekanan parsial oksigen di sekitar Hb turun, maka afinitas Hb terhadap oksigen juga turun. Ini berarti bila aliran darah melalui jaringan yang kadar oksigennya rendah., Hb melepas oksigennya dengan sangat mudah. Sebaliknya, pada jaringan pada oksigennya tinggi, Hb cepat mengankut oksigen. Di paru-paru, bila molekul Hb mengikat molekul oksigen , maka ia juga melepas H+ . ion H+ yang dilepas bergabung dengan ion bikarbonat dalam plasma membentuk asam bikarbonat, yang kemudian melepas CO2 untuk dihembuskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar