Selasa, 14 Februari 2012

putri malu


Kerajaan:


Divisi:


Kelas:


Ordo:


Famili:


Upafamili:


Genus:


Spesies:
M. pudica







ü  Putri malu atau Mimosa pudica adalah perdu pendek anggota suku polong-polongan yang mudah dikenal karena daun-daunnya yang dapat secara cepat menutup/"layu" dengan sendirinya saat disentuh. Walaupun sejumlah anggota polong-polongan dapat melakukan hal yang sama, putri malu bereaksi lebih cepat daripada jenis lainnya. Kelayuan ini bersifat sementara karena setelah beberapa menit keadaannya akan pulih seperti semula.


ü  Gerak Pada Putri Malu
Keunikan dari tanaman ini adalah bila daunnya disentuh, ditiup, atau dipanaskan akan segera "menutup". Hal ini disebabkan oleh terjadinya perubahan tekanan turgor pada tulang daun. Rangsang tersebut juga bisa dirasakan daun lain yang tidak ikut tersentuh.
Gerak ini disebut seismonasti, yang walaupun dipengaruhi rangsang sentuhan (tigmonasti), sebagai contoh, gerakan tigmonasti daun putri malu tidak peduli darimana arah datangnya sentuhan.
Tanaman ini juga menguncup saat matahari terbenam dan merekah kembali setelah matahari terbit.
Tanaman putri malu menutup daunnya untuk melindungi diri dari hewan pemakan tumbuhan (herbivora) yang ingin memakannya. Warna daun bagian bawah tanaman putri malu berwarna lebih pucat, dengan menunjukkan warna yang pucat, hewan yang tadinya ingin memakan tumbuhan ini akan berpikir bahwa tumbuhan tersebut telah layu dan menjadi tidak berminat lagi untuk memakannya.
ü  Tigmonasti adalah gerak nasti akibat sentuhan (bahasa Yunani, thigma, artinya sentuhan).  Gerak ini terutama terlihat jelas pada beberapa anggota tertentu anak-suku Mimosoideae dari suku Fabaceae (Leguminosae) Contoh yang paling jelas adalah Mimosa pudica atau lebih dikenal sebagai putri malu.  Dengan disentuh, digoyang dipanasi, didinginkan dengan cepat, atau diberi rangsangan listrik, anak-daun dan daun akan mengatup serempak dengan cepat. Jika hanya satu anak-daun yang dirangsang, rangsangan itu diteruskan ke seluruh tumbuhan, sehingga anak-daun lain ikut mengatup. Kegunaan respon ini bagi tumbuhan diduga bahwa
pelipatan anak-daun akan mengagetkan dan mengusir serangga sebelum mereka semat memakan daunnya. Pelipaan terjadi karena air diangkut keluar dari sel motorik pada pulvinus, kejadian yang berhubungan dengan keluarnya kation K+ (Kalium).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar